
Universitas LIA (LIA) dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) telah memulai langkah awal dalam menjalin kerjasama strategis untuk memperkuat desa wisata di Indonesia.
Pertemuan yang berlangsung daring, Kamis, 20 Februari 2025 ini, dihadiri oleh perwakilan dari kedua belah pihak, termasuk Rektor Universitas LIA, Assoc. Prof. Dr. Siti Yulidhar Harunasari, M.Pd., dan pejabat dari Kemenpar RI.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Prof. Peter John Wanner, yang saat ini berada di Dalat University, Vietnam, memberikan dimensi internasional pada diskusi ini.
Pertemuan ini membahas potensi kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk pengembangan sumber daya manusia, peningkatan kualitas produk wisata, pemasaran, dan promosi desa wisata. Kedua belah pihak menyadari pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata, khususnya desa wisata.
Ismail Suardi Wekke, tim Gugus Kerjasama Internaional dan Penjaminan Mutu, Universitas LIA, yang juga berada di Dalat University, Vietnam menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan peluang besar untuk meningkatkan kualitas desa wisata di Indonesia.
“Kami melihat potensi besar dalam kerjasama ini untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan desa wisata. Universitas LIA memiliki sumber daya manusia yang kompeten, dan kami siap untuk berkolaborasi dengan Kemenpar RI untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.
Kemenpar RI menyambut baik inisiatif kerjasama ini. Perwakilan dari Kemenpar RI menyatakan bahwa pihaknya sangat antusias untuk bekerja sama dengan Universitas LIA dalam mengembangkan desa wisata.
“Kami percaya bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata perwakilan Kemenpar RI.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam pertemuan ini adalah rencana untuk mengkampanyekan desa wisata Indonesia di mancanegara. Prof. Peter John Wanner, yang memiliki pengalaman luas di bidang pariwisata internasional, memberikan masukan berharga terkait strategi pemasaran yang efektif untuk menarik wisatawan asing.
“Kampanye ini harus dilakukan secara terintegrasi dan menyasar target pasar yang tepat,” ujar Prof. Wanner.
Universitas LIA dan Kemenpar RI sepakat untuk segera menyusun rencana kerja yang lebih detail dan konkret. Kedua belah pihak berharap bahwa kerjasama ini dapat segera diimplementasikan dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan desa wisata di Indonesia.
Pertemuan awal ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat desa wisata di Indonesia. Dengan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dukungan dari эксперты internasional, desa wisata di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dan berdaya saing.
Sebagai langkah selanjutnya, Universitas LIA dan Kemenpar RI akan membentuk tim kerja yang bertugas untuk merumuskan program-program kerjasama yang lebih spesifik. Tim ini akan melibatkan pakar dan praktisi dari berbagai bidang, termasuk pariwisata, ekonomi, dan pemasaran.